About

GKJTU. Diberdayakan oleh Blogger.

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Cari Blog Ini

Recent Comments

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini , sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (YOHANES 3:16)

Pohon Ara yang Tidak Berbuah



Oleh : Wiwid widyaswoko
Markus 11: 12-14
Dalam bahasa Inggris tin diterjemahkan menjadi timah
Untuk salah satu surah dalam al-Qur'an, lihat Surah At-Tin.
Artikel ini berisi tentang pohon ara atau buah ara. Untuk jenis (genus) ara-araan, lihat Ficus.


Tin atau Ara (Ficus carica L.) adalah sejenis tumbuhan penghasil buah-buahan yang dapat dimakan yang berasal dari Asia Barat. Buahnya bernama sama.
Nama "Tin" diambil dari bahasa Arab, juga dikenal dengan nama "Ara" (buah ara / pohon ara) sedangkan dalam bahasa Inggris disebut fig (common fig; "pohon ara umum"), sebenarnya masih termasuk kerabat pohon beringin dari dari genus yang sama, yaitu Ficus.
Pohon ara merupakan pohon yang sangat familier di alkitab kususnya di perjanjian baru yang banyak digunakan dalam perumpamaan Yesus Kristus. Pertama kali disebut didalam alkitab yaitu dalam kejadian pasal 3:7, daunnya dibuat Adam dan Hawa untuk menutupi ketelanjangan mereka.
Dalam perumpamaan yang digunakan Tuhan Yesus, pohon ara sering digunakan dalam perumpamaan akhir Zaman. Dalam Matius 24 :32-35, pohon ara yang digambarkan sebagai penanda akhir Zaman. Ranting yang melembut dan dahan yang bertunas menandakan bahwa musim panas akan segera tiba. Pohon ara yang banyak tumbuh di palestina pada saat itu agaknya menjadi suatu perumpamaan yang mudah di cerna bagi orang-orang pada waktu itu. Pohon ara juga digunakan Zakius untuk melihat Yesus dengan memanjatnya.
Tetapi cerita lain kita dapatkan dari kisah Yesus yang mengutuk pohon ara ini. Kalau kita cermati kisah ini, sebenarnya ada hal yang aneh dengan Tuhan Yesus. Yang pertama adalah Dia mencari buah ara disaat bukan musimnya. Hal ini merupakan suatu tindakan yang tidak wajar yang ditunjukkan Tuhan Yesus pada saat itu. Tetapi yang jelas pada saat itu Dia lapar dan Dia mencari buah ara, namun Dia tidak menemukannya.
Tindakan Yesus Kristus kali ini menurut saya sejalan dengan perumpamaan tentang talenta dimana ada seorang tuan yang menuai ditempat dimana dia tidak menabur dan memungut  ditempat dimana dia tidak pernah menanam (Mat 25:26), demikian pula Yesus dia mencari buah ara dimana dia tidak pernah menanam dan bahkan bukan pada saat musimnya. Lalu pesan apa yang hendak disampaikan Tuhan dengan peristiwa pohon ara yang dikutuk?
Anak Tuhan harus selalu berbuah.
Tafsir Alkitab Masa Kini mengatakan bahwa pohon ara adalah lambang bangsa Yahudi. Siapa bangsa yahudi? Bangsa yahudi adalah bagian dari umat pilihan Allah dari garis keturunan Abraham. Kita secara rohani juga merupakan bangsa yahudi, yaitu umat yang dipilih oleh Allah untuk menerima keselamatan. Yang Tuhan tegor dari bangsa Yahudi pada saat itu adalah “yang berlimpah-limpah hanya daunnya”, yaitu kegiatan ritual keagamaan, tetapi mandul dalam buah kebenaran.  
Dari sini kita dapat menangkap satu hal bahwa Tuhan mau supaya setiap anak-Nya menghasilkan buah, bukan hanya daun atau rutnintas keagamaan, tetapi buah dari iman kita kepada Tuhan, dan Tuhan mau supaya buah yang kita hasilkan itu tetap. Kritik keras dari TuhanYesus kepada orang Yahudi pada saat itu, harusnya juga menjadi kritik kreas bagi kehidupan kita khususnya para rohaniawan dan hamba Tuhan. Jangan-jangan kita hanya lebat daunnya saja dan tidak ada buah didalam kita?
Untuk itu, mari kita berusaha menghasilkan buah dari iman kita, bukan hanya daun dari rutinitas agama. Tetapi buah dari iman kita kepada Tuha. Kita dapat melihat banyak buah dari iman para Tokoh dalam alkitab. Sebut saja Abraham. Karena dia percaya, karena dia beriman, maka dia berani meninggalkan tanah kelahirannya menuju tanah yang dijanjikan Allah kepadanya. Paulus dan para rasul. Karena iman mereka berani mati karena mengabarkan injil. Maka saudara ku, marilah kita berusaha menghasilkan buah dari rasa percaya kita kepada Tuhan, supaya Tuhan mendapati buah dalam kehidupan kita dan kita tidak menjadi seperti pohon ara yang dikutuk Tuhan.
Sebagai akhir mari kit abaca dua ayat ini dan merenungkan dalam hati apahak kita sudah menghasilkan buah bagi kemulyaan Tuhan.
Mat 7:16 : “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Mat 3:10 : “Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang kedalam api.



0 komentar:

Posting Komentar